Drum rem adalah sejenis besi tuang yang bentuknya mirip dengan rebana. Ini relatif tahan aus dalam aplikasi, tetapi akan rusak dalam aplikasi jangka panjang. Oleh karena itu, kita harus lebih banyak melakukan perawatan pada tromol rem dalam pemakaian sehari-hari. Namun, perawatan saja tidak cukup. Ini adalah kunci bahwa kita harus menghindari kerusakan dari sumbernya. Apa alasan mengapa tromol rem dalam aplikasi rapuh?
1. Kualitas tromol rem. Drum rem terbuat dari besi kasar, sehingga tahan aus. Namun, bantalan rem mobil itu rapuh. Jika Anda pergi ke bengkel dan bertemu dengan berbagai tromol rem dengan tingkat kerusakan yang berbeda-beda, maka bantalan rem roda belakang bisa terbang ke atas dan menyebabkan cedera.
2. Kegemukan adalah kutukan. Saat truk kelebihan muatan, rem sering menyebabkan pelekatan atau pelepasan panas yang buruk, yang membahayakan efek pengereman yang sebenarnya. Oleh karena itu, sebagian besar truk besar saat ini telah dimodifikasi, baik untuk memodifikasi peralatan tetesan maupun memasang "raja rem". Meskipun kedua jenis peralatan ini dapat meningkatkan efek pengereman yang sebenarnya dari truk yang kelebihan berat badan, keduanya juga segera mempercepat retaknya tromol rem.
3. Banyak pertanyaan tentang penerapan peralatan tetes dan raja rem. Peralatan tetesan air adalah untuk memodifikasi tangki penyimpanan air di bagian atas kabin, dan mengarahkan air ke drum rem di roda setiap kendaraan, dan terus menerus meneteskan air untuk mengurangi suhu, yang dapat mengurangi kegagalan rem menjadi a tingkat tertentu. Namun, beberapa pengemudi tidak memahami waktu menjatuhkan air untuk menurunkan suhu. Ketika tromol rem sudah dalam suhu tinggi dan berwarna merah, masih ada tetesan air yang sangat mudah menyebabkan tromol rem retak.
4. Remnya sangat panas, dan masuk ke kolam. Banyak bagian yang menurun cepat akan merancang kolam air untuk penurunan suhu di lereng bukit untuk mengurangi suhu tromol rem. Jika suhu tromol rem terlalu tinggi, langsung masuk ke reservoir sangat mudah menyebabkan retakan yang bisa serius atau bahkan pecah.
5. Jangan memperhatikan pemeriksaan pada waktu biasa. Beberapa pengemudi yang ceroboh biasanya tidak mudah peduli dengan kondisi tromol remnya. Dalam hal perawatan mobil biasa, mereka harus lebih memperhatikan untuk memeriksa ketebalan tromol rem dan apakah ada retakan yang berlebihan dan serius.
Selain itu, gaya pengereman yang tidak normal akan menyebabkan roda menjadi sangat aus saat bergesekan dengan jalan, yang akan menyebabkan ban aus, keluar dari putaran, kawat baja tahan karat bocor, dan masa pakai tidak akan mencapai jarak tempuh desain. rencana. Sebenarnya pengoperasian pengereman terus menerus di jalan menurun memiliki faktor risiko yang lebih tinggi. Bantalan rem akan sangat aus, dan bahkan menyebabkan kecelakaan besar seperti suhu berlebih dari perangkat lunak sistem rem dan kerusakan kendaraan.